Sebelum
melaksanakan untuk menikah, ada baiknya untuk mengajukan pertanyaan ini pada
diri Kamu dan calon pasangan. Cobalah mendengarkan jawabannya, dan minta si dia
mendengarkan jawaban Kamu.
1.
Apakah ingin cepat-cepat punya momongan atau tidak?
Kamu perlu mendiskusikan hal ini sebelum membuat keputusan melangkah ke pelaminan. Tujuannya untuk menyamakan pemikiran dan keinginan Kalian berdua setelah menikah kelak. Jika salah satu dari kalian tidak setuju, hati-hati ini bisa jadi masalah di kemudian hari.
Kamu perlu mendiskusikan hal ini sebelum membuat keputusan melangkah ke pelaminan. Tujuannya untuk menyamakan pemikiran dan keinginan Kalian berdua setelah menikah kelak. Jika salah satu dari kalian tidak setuju, hati-hati ini bisa jadi masalah di kemudian hari.
2.
Apakah Kamu berdua punya rasa humor?
Apakah Kamu dan pasangan punya kemampuan untuk bisa tertawa dan saling menghibur? Bisa menertawakan kesulitan atau menemukan humor ketika menghadapi masalah sehari-hari, bisa menjadi indikasi kekuatan perkawinan Kamu. Kemampuan ini bisa menciptakan hubungan pernikahan lebih baik. Jadi, jangan menjadikan semua hal serius.
Apakah Kamu dan pasangan punya kemampuan untuk bisa tertawa dan saling menghibur? Bisa menertawakan kesulitan atau menemukan humor ketika menghadapi masalah sehari-hari, bisa menjadi indikasi kekuatan perkawinan Kamu. Kemampuan ini bisa menciptakan hubungan pernikahan lebih baik. Jadi, jangan menjadikan semua hal serius.
3.
Apakah Kamu percaya padanya?
Jika hati belum benar-benar percaya dengannya sekarang (sebelum menikah), lalu bagaimana Kamu akan mempercayai dia kelak? Jadi, hal ini harus benar-benar Kamu pecahkan dulu sebelum menikah.
Jika hati belum benar-benar percaya dengannya sekarang (sebelum menikah), lalu bagaimana Kamu akan mempercayai dia kelak? Jadi, hal ini harus benar-benar Kamu pecahkan dulu sebelum menikah.
4.
Apakah si dia mendukung impian Kamu?
Jika si dia menganggap keinginan Kamu, misalnya menjadi fotografer, itu sebagai sesuatu yang lucu atau mustahil, sebaiknya kenali dia lebih dalam. Jika pasangan tidak bisa mendukung impian Kamu, kondisi ini bisa ‘cikal bakal’ masalah di kemudian hari. Pastikan calon pasanganKamu bisa impian Kamu.
Jika si dia menganggap keinginan Kamu, misalnya menjadi fotografer, itu sebagai sesuatu yang lucu atau mustahil, sebaiknya kenali dia lebih dalam. Jika pasangan tidak bisa mendukung impian Kamu, kondisi ini bisa ‘cikal bakal’ masalah di kemudian hari. Pastikan calon pasanganKamu bisa impian Kamu.
5.
Apakah Kalian berdua bisa saling kompromi?
Tentu, Kamu tidak akan setuju pada segala sesuatu. Kamu berdua adalah dua individu, orang yang punya pribadi unik. Jadi, Kamu akan memiliki beberapa perbedaan yang mungkin sulit dipertemukan. Tenang, itu normal saja. Tidak apa-apa, selama Kamu dan pasangan mampu saling berbagi dalam kompromi.
Tentu, Kamu tidak akan setuju pada segala sesuatu. Kamu berdua adalah dua individu, orang yang punya pribadi unik. Jadi, Kamu akan memiliki beberapa perbedaan yang mungkin sulit dipertemukan. Tenang, itu normal saja. Tidak apa-apa, selama Kamu dan pasangan mampu saling berbagi dalam kompromi.
6.
Apakah Kamu merasa bahagia saat bersamanya?
Sebelum Kamu bertukar cincin, Kamu berdua harus bahagia. Khususnya Kamu, karena Kamu tidak bisa menuntut orang lain untuk membuat Kamu bahagia.
Sebelum Kamu bertukar cincin, Kamu berdua harus bahagia. Khususnya Kamu, karena Kamu tidak bisa menuntut orang lain untuk membuat Kamu bahagia.
7.
Bagaimana Kamu dan si Dia mengelola keuangan?
Apakah dia pemboros dan Kamu orang yang pKamui menghemat uang, atau sebaliknya? Yang penting, Kamu berdua memiliki harapan dan tujuan mengelola keuangan yang sama.
Apakah dia pemboros dan Kamu orang yang pKamui menghemat uang, atau sebaliknya? Yang penting, Kamu berdua memiliki harapan dan tujuan mengelola keuangan yang sama.
Bagaimana
sekarang, sudah dapat jawabannya? Jangan terlalu tegang K-One (sobat), pertanyaan-pertanyaan di atas bias
kamu abaikan jika memang sudah merasa yakin dengan calon pasangan kamu. Tapi
buat sekedar antisipasi sejak dini tidak salah jika hal-hal tersebut jadi
pertimbangan…
Terlepas
dari itu semua, yakinlah dengan kata hati kamu sendiri. Dan perlu kita ingat
juga, Hidup ini sudah ada yang mengaturnya, akan tetapi merupakan kewajiban
kita untuk selalu berusaha mendapatkan yang terbaik. Apapun hasilnya itulah
yang terbaik untuk kita…